Produk skincare makin banyak yang memperkenalkan produk eksfoliator berbahan aktif AHA, BHA, dan PHA. Tidak jarang juga masih banyak yang merasa bingung dari ketiga bahan tersebut. Apa saja, sih, perbedaannya dan manfaatnya? Bagaimana cara pemakaiannya? Apakah aman dipakai bersamaan? Lengkapnya, Sentana Sempurna akan mengulasnya untuk kamu.
1. Perbedaan AHA, BHA, PHA dan Manfaatnya
AHA atau Alpha-hydroxy acid merupakan suatu jenis asam yang dapat larut dalam air. Tugas dari AHA ini terdengar cukup sederhana, namun dapat berdampak sangat bagus bagi kulit wajah yaitu mengangkat sel kulit mati. Mari kita andaikan kulit wajah adalah dinding yang ingin kamu perbaharui catnya. Tidak mungkin, kan, kamu langsung menimpa cat baru di atasnya? Maka dari itu, perlu untuk dikupas.
Nah, AHA ini ibaratnya adalah ‘pengupas’ bagian yang perlu dibersihkan atau ‘cat’ lamanya. Setelah berhasil terkelupas, maka kandungannya yang bisa melembabkan wajah, mengontrol produksi sebum, dan menghidrasi kulit ini akan memperbaiki lapisan yang relatif masih di bagian terluar, lalu kulit baru yang sehat pun akan tumbuh lagi. Namun selain itu, AHA juga berfungsi untuk mengobati dan menghilangkan bekas jerawat dengan optimal, lho.
BHA atau Beta-hydroxy acid adalah asam larut lemak yang juga menghasilkan bentuk salicylic acid yang terbukti ampuh sebagai penyembuh jerawat dan agen antiinflamasi. Nah, kalau kulit wajah kamu sering mengalami inflamasi/peradangan akibat bakteri, asupan AHA atau ‘pengupas’ lapisan dinding pertama saja tidak cukup. Perlu BHA yang turut membantu dan mengupas keseluruhan lapisan dinding. Dengan nutrisi dan khasiat BHA inilah, skin barrier kamu akan jauh lebih baik dan kuat sehingga permasalahan kulit pun bisa diatasi. Bukan hanya sebatas untuk mengobati jerawat, lho, tapi juga untuk mengurangi pembentukan komedo hitam dan putih.
Sedangkan itu, PHA atau Polyhydroxy acid yang merupakan ‘anak’ dari AHA ini bisa sangat berjasa untuk mengeksfoliasi sel kulit mati dan meratakan warna kulit wajah. PHA bekerja ampuh bagi kulit sensitif AHA maupun BHA. Antioksidan dan rangsangan kolagen pada produk ini cocok bagi kamu yang ingin mengurangi penuaan dini. PHA cenderung lebih ramah bagi kulit sensitif. PHA bisa diibaratkan sebagai ‘pengupas’ kulit mati pada wajah, namun juga memberi efek menenangkan dan melembabkan pasca pemakaian. Selain itu, PHA juga bekerja untuk membuat pertumbuhan kulit baru memiliki warna yang merata sehingga takkan membuat wajah jadi belang-belang.
2. Tips Pemakaian AHA, BHA, dan PHA
Sifat asam yang terkandung dalam AHA, BHA dan PHA berfungsi sebagai exfoliating ini memang cukup keras bagi kulit. Melansir beautynesia.id, ternyata menggunakan AHA dan BHA secara bersamaan itu boleh, lho!
AHA yang banyak digunakan untuk kulit kering dan BHA untuk kulit berminyak, kedua jenis ini dapat digunakan dalam sekali skincare routine kamu. Mengapa demikian? Karena AHA bekerja di permukaan kulit atau cepat menyerap. Sebaliknya, BHA bisa bekerja di atas dan di bawah permukaan kulit, bersifat lebih strong untuk menyusup ke lapisan dalam kulit sehingga lebih cocok untuk digunakan pada kulit berminyak, acne-prone, komedo, dan pori-pori besar. BHA juga bermanfaat untuk menenangkan kulit yang mengalami inflamasi.
AHA dan BHA juga sebaiknya digunakan saat malam hari. Kandungan yang juga chemical exfoliating ini cenderung tidak bisa terkena sinar matahari langsung. Sehingga lebih cocok jika digunakan saat malam hari. Eits, sebelum mencampur kedua bahan pada skincare AHA & BHA, disarankan untuk mencoba AHA & BHA secara selang-seling. Jika tidak ada efek purging atau muncul kemerahan, AHA dan BHA pun dapat digunakan dalam waktu bersamaan sesuai kebutuhan. Begitu pula dengan penggunaan PHA. Sebaiknya digunakan berganti-gantian dan jangan dicampur dengan jenis asam lainnya seperti vitamin C. Karena bukan wajah bebas sel kulit mati yang kamu dapatkan, tapi breakout yang malah muncul. Hihhh, amit-amit!
3. Jangan Panik kalau Terjadi Purging
Menggunakan skincare baru itu perkara cocok-cocokan saja. Terkadang para skincare warrior mudah panik kalau muncul kemerahan dan bruntusan. Tak jarang mereka pun langsung mengklaim kalau produk tersebut tidak cocok atau malah breakout! Padahal, reaksi tersebut biasa saja purging, lho.
AHA, BHA, dan PHA yang merupakan chemical exfoliating ini selain ampuh mengatasi permasalahan kulit, mereka tetaplah bahan yang bersifat asam. Sifat inilah yang beberapa jenis wajah tidak cocok. Efek samping yang paling sering ditemui saat setelah mencoba memakai produk AHA, BHA, dan PHA adalah purging.
Tidak perlu cemas jika hal ini terjadi karena istilah purging dalam penggunaan skincare itu wajar. Purging terjadi apabila tumbuh beberapa permasalahan yang sering terjadi di area wajah kamu. Misalnya, muncul bintik kemerahan di bagian yang biasanya ditumbuhi jerawat. Purging akan hilang dengan sendirinya sembari beradaptasi dengan produk skincare AHA, BHA, dan PHA. Istilahnya, ‘lapisan dinding’ yang dikupas habis oleh AHA, BHA, dan PHA ini masih melakukan pembersihan hingga bagian dalam. Reaksi ini normal saja dalam 4-5 hari. Apabila tidak kunjung hilang lalu tumbuh jerawat batu/besar, maka kamu bisa mengklaim bahwa kamu tidak cocok dengan produk AHA, BHA, dan PHA.
Penasaran untuk mencoba produk-produk AHA, BHA, dan PHA seperti COSRX AHA/BHA Clarifying Treatment Toner atau Some By Mi AHA, BHA, PHA 30 Days Miracle Serum? Boleh banget beli melalui Shopee atau Tokopedia Sentana Sempurna, lho.
Mau coba buat sendiri #MulaiDariRumah? Bisa juga, dong. Beli bahan-bahannya yaitu AHA, BHA, dan PHA di Sentana Sempurna aja. Untuk AHA, terdapat glycolic acid, mandelic acid, lauric acid, malic acid, phytic acid. Sedangkan itu, dari BHA yaitu salicylic acid dan yang terakhir ialah PHA dapat ditemui dalam gluconolactone.
Gunakan potongan gratis ongkir ke seluruh Indonesia hanya melalui Shopee. Segera checkout, yuk!